Powered By Blogger

Selasa, 18 Desember 2012

makalah


Selasa, 29 Desember 2009

PERMASALAHAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI SMP MTA GEMOLONG

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa Arab merupakan bahasa asing yang cukup mendunia saat ini. Tak jarang beberapa negara di dunia menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa percakapan sehari-hari. Sehingga seiring berjalannya kemajuan zaman, bahasa Arab mulai tersebar ke berbagai penjuru.
Dewasa ini bahasa Arab di lembaga pendidikan mengalami perkembangan yang cukup pesat pula. Pembelajaran bahasa Arab pun mulai disajikan di lembaga-lembaga pendidikan, baik formal maupun nonformal. Di lembaga formal seperti MIN, Mts, MAN bahasa Arab telah menjadi menu utama. Di lembaga nonformal seperti pelatihan-pelatihan/privat bahasa Arab mulai berdiri. Bahkan sekarang ini tak jarang kita jumpai di lembaga-lembaga Islam bahasa Arab menjadi acuan pokok dalam pembelajaran.
Demikian pula yayasan MTA yang berpusat di Semanggi Solo telah cukup lama membuka pengajaran-pengajaran bahasa Arab, baik dalam bentuk pengajaran-pengajaran maupun di lembaga pendidikan MTA, salah satunya SMP MTA. Yayasan MTA yang berdiri tahun 1973, sampai saat ini telah mendirikan lembaga-lembaga pendidikan bagi anggotanya yaitu TK, SD, SMP, dan SMA.
Pada pokok bahasan ini SMP MTA menjadi sorotan tajam terkait pembelajaran bahasa Arab di taraf tingkatan SMP. SMP MTA merupakan SMP swasta yang berdiri sejak tahun 1992. Dari awal berdirinya SMP MTA memang merupakan SMP plus mengajarkan ilmu-ilmu agama seperti bahasa Arab yang merupakan mata pelajaran utama yang dipelajari sehari-hari.
Pembelajaran bahasa Arab di SMP MTA cukup mengalami perkembangan sangat pesat. Walau dalam perjalanannya pembelajaran bahasa Arab mengalami beberapa hambatan. Pembelajaran bahasa Arab memegang peranan sangat penting dalam proses pembelajaran di SMP MTA, dari pihak sekolah selalu mengajukan peningkatan pendidikan bahasa Arab agar lebih berkualitas melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, pengembangan dan pengadaan materi ajar serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Tapi pada kenyataannya, hal tersebut belum cukup dalam meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Arab.
Salah satu wujud aktualisasinya, dibentuklah badan pengajaran khusus menangani peningkatan kualitas bahasa Arab. Badan pengajaran bahasa Arab ini dinamakan Qismu Ta’lim Lughoh, yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama bergerak di lingkup sekolah beserta bentuk-bentuk pengajarannya.
Bagian kedua bergerak di lingkup asrama, yang mengontrol penggunaan bahasa Arab dalam percakapan sehari-hari. Tujuan Qismu Ta’lim Lughoh ini untuk meningkatkan kualitas bahasa Arab. Dalam hal ini peran serta santri dan guru Pembina sangat dibutuhkan, bukan hanya sekedar memberikan bantuan berwujud material saja, namun juga diperlukan bantuan yang berupa pemikiran, ide dan gagasan-gagasan inovatif dalam peningkatan bahasa Arab.
Beberapa alasan penulis mengamati perkembangan bahasa Arab di SMP MTA di atas adalah :
1. Adanya penurunan kualitas di SMP MTA dari tahun ke tahun.
2. Qismu Ta’lim Lughoh, merupakan organisasi yang dalam lingkup geraknya sangat mempengaruhi perkembangan bahasa Arab di SMP MTA.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan mendasar yang hendak dibahas adalah :
a. Bagaimana kondisi awal pengenalan bahasa Arab di SMP MTA?
b. Bagaimana permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Arab ?
c. Bagaimana peran guru dan pembina asrama sebagai orang terdekat dalam berkomunikasi?
d. Bagaimana cara peningkatan mutu pembelajaran bahasa Arab di SMP MTA?
1.3 Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitan pembelajaran bahasa Arab di SMP MTA yaitu:
a. Mengetahui kondisi awal pembelajaran bahasa Arab di SMP MTA Gemolong.
b. Mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Arab di SMP MTA.
c. Dapat mengetahui peran guru serta pembina asrama dalam pembelajaran bahasa Arab.
d. Dapat mengetahui penyelesaian permasalahan permasalahan dalam pembelajaran bahasa Arab.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kondisi awal pembelajaran bahasa Arab di SMP MTA
SMP MTA yang terletak di Gemolong, Sragen, Jawa Tengah ini berdiri sejak tahun 1992. Lembaga pendidikan yang berada di bawah yayasan Majlis Tafsir Alqur’an ini didirikan dengan menerapkan system one days school. Selain mata pelajaran yang diajarkan dari pagi sampai sore hari, para murid dari SMP MTA dianjurkan untuk tinggal di asrama. Dengan program asrama ini sangat memberi pengaruh dalam peningkatan kualitas mutu bahasa Arab yang diajarkan di sekolah. Aplikasi dari pembelajaran bahasa Arab di sekolah adalah di asrama yaitu dengan mempraktekan dalam berbahasa sehari –hari. Pada dasarnya belajar bahasa kuncinya terletak pada praktek pengucapan.
Pada awal berdirinya para pembina asrama yang memiliki kemampuan berbahasa arab mulai mengajarkan bahasa Arab dengan beberapa progam pengenalan bahasa arab. Adapun progam pengenalan bahasa Arab yang diterapkan yaitu:
1. Muhadatsah Shobahiyah.
Progam muhadatsah shobahiyah ini merupakan kegiatan pengenalan kosa kata bahasa Arab dilaksanakan setiap hari setelah sholat subuh di lingkungan terbuka, bukan di dalam ruangan. Para Pembina memberikan kosa kata bahasa Arab yang baru kemudian memberikan contoh dalam pembuatan kalimat dari setiap kosa kata yang diberikan. Sehingga masing-masing dari anak mampu mengetahui arti dari setiap kata serta penggunaannya.Tiga kosa kata dalam setiap hari cukup membuat bertambahnya perbendaharaan kosa kata pada anak. Kemudian pada setiap akhir semester diadakan ujian mengenai kosa kata yang telah diajarkan. Sehingga dengan kegiatan ini anak-anak mempraktekan dalam percakapan sehari-hari.
2. Muhadhoroh .
Muhadhoroh yaitu kegiatan pidato bahasa asing, diantaranya yaitu bahasa Arab. Anak-anak secara bergiliran sesuai jadwal yang telah diatur oleh pembina asrama mengikuti latihan pidato yang dilaksanakan satu pekan tiga kali di ruang kelas. Sehingga setiap anak memiliki bekal kemampuan pidato berbahasa Arab yang meningkatkan kemampuan berbahasa Arab juga. Kemudian pada setiap akhir semester diadakan perlombaan pidato bahasa dari setiap kelompok muhadhoroh.
3. Islahul Lughoh.
Merupakan suatu progam peningkatan bahasa dalam bentuk pemberian contoh lafadz-lafadz bahasa Arab sehari-hari yang salah, kemudian pembenaran dalam konteks bahasa arab percakapan yang benar. Harapannya dengan progam islahul lughoh ini dapat meningkatkan mutu kualitas penggunaan bahasa Arab di pondok.
4. Tasji’ul Lughoh.
Yaitu progam peningkaatan bahasa Arab dalam bentuk pemberian tasji’, yaitu dorongan serta penyemangat dalam penggunaan bahasa Arab. Dari beberapa progam tersebut di atas merupakan kegiatan-kegiatan yang sangat memberi pengaruh dalam perkembangan bahasa Arab di pondok.
2.2. Masalah yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Arab
Dalam pembelajaran bahasa Arab walaupun telah terkonsep seluruh sistematika pembelajarannya namun masih sering terjadi beberapa permasalahan, diantaranya:
· Pengrusakan bahasa dari bahasa yang baku menjadi bahasa yang tidak teratur susunan kaidahnya, seperti bahasa yang bercampur antara bahasa Arab dengan bahasa Indonesia.
· Kurangnya guru dan pembina yang ahli dalam bidang bahasa Arab, sehingga kemajuan perbendaharaan kosa kata yang baru hanya selingkup kalangan anak-anak saja. Hal itu disebabkan pindahnya beberapa guru dan pembina dari lembaga ini.
· Adanya penurunan minat untuk lebih mempelajari bahasa arab. Hal ini disebabkan para siswa jenuh dengan metode yang diajarkan para guru.
2.3. Peran para guru serta pembina asrama dalam penggunaan bahasa Arab.
Pembelajaran bahasa Arab dalam suatu lembaga sangat ditentukan oleh kualitas guru serta pembina asrama dalam mengajarkan bahasa Arab itu sendiri. Di SMP MTA guru pengajar bahasa Arab terdiri dari tiga pengajar alumni Gontor. Sedang pembina asrama terdiri dari para alumni SMA MTA, juga ada yang dari alumni pondok Gontor.
Karena guru berperan aktif dalam pengajaran di sekolah, sementara itu Pembina berperan aktif dalam praktif penggunaan bahasa Arab itu sendiri ketika di asrama. Pembina memiliki tanggung jawab penuh dalam kegiatan kegiatan bahasa, seperti : muhadatsah shobahiyah, muhadhoroh, islahul lughoh, serta tasji'ul lughoh.
2.4. Penyelesaian permasalahan pembelajaran bahasa Arab
Dari beberapa permasalahan mengenai pembelajaran bahasa Arab
di atas, penulis dapat mengambil garis besar dalam penyelesain setiap permasalahan pembelajaran bahasa Arab, diantaranya:
a) Pembaharuan dari metode lama menjadi metode baru agar minat anak-anak dalam pembelajaran bahasa Arab lebih menarik dan diminati. Seperti lpemberian kosa kata lewat permainan atau kartu.
b) Adanya pelatihan-pelatihan kreasi dan inovasi bentuk pengajaran yang menarik anak-anak.
c) Peningkatan penggunaan bahasa dimulai dari para guru dan pembina. Jika para guru dan pembina telah mempraktekan secara nyata maka anak anak akan juga mengikuti dalam penggunaanya.
d) Penambahan sarana pengembangan bahasa seperti laboratorium khusus bahasa Arab yang memfasilitasi pembelajaran bahasa Arab.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembelajaran bahasa Arab pada tingkat SMP merupakan Pembelajaran tingkat awal, sehingga metode pembelajaran yang menarik serta kreatif sangat diperlukan guna meningkatkan mutu kemampuan berbahasa. Serta setiap permasalahan dalam pembelajaran bahasa Arab sangat dipengaruhi oleh peran guru dan pembina asrama yang bersifat pendidik.
Sebagai wujud aktualisasi dalam pembelajaran diperlukan pula faktor kebutuhan akan pentingnya belajar bahasa Arab.
3.2 Saran
Pembelajaran bahasa Arab pada saat ini memang harus menjadi perhatian khusus sehingga dibutuhkannya keseriusan dalam pembelajaran serta semangat yang tinggi supaya hasil yang dihasilkan yaitu kemampuan berbahasa Arab dapat memuaskan.
Untuk itu bagi para calon guru serta pendidik haruslah benar-benar menguasai bahan materi yang akan diajarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar