Selasa, 29 Desember 2009
PERMASALAHAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI SMP MTA GEMOLONG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Bahasa Arab
merupakan bahasa asing yang cukup mendunia saat ini. Tak jarang
beberapa negara di dunia menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa
percakapan sehari-hari. Sehingga seiring berjalannya kemajuan zaman,
bahasa Arab mulai tersebar ke berbagai penjuru.
Dewasa
ini bahasa Arab di lembaga pendidikan mengalami perkembangan yang
cukup pesat pula. Pembelajaran
bahasa Arab pun mulai disajikan di lembaga-lembaga pendidikan, baik
formal maupun nonformal. Di lembaga formal seperti MIN, Mts, MAN
bahasa Arab telah menjadi menu utama. Di lembaga nonformal seperti
pelatihan-pelatihan/privat bahasa Arab mulai berdiri. Bahkan
sekarang ini tak jarang kita jumpai di lembaga-lembaga Islam bahasa
Arab menjadi acuan pokok dalam pembelajaran.
Demikian pula
yayasan MTA yang berpusat di Semanggi Solo telah cukup lama membuka
pengajaran-pengajaran bahasa Arab, baik dalam bentuk
pengajaran-pengajaran maupun di lembaga pendidikan MTA, salah
satunya SMP MTA. Yayasan MTA yang berdiri tahun 1973, sampai saat
ini telah mendirikan lembaga-lembaga pendidikan bagi anggotanya
yaitu TK, SD, SMP, dan SMA.
Pada pokok bahasan
ini SMP MTA menjadi sorotan tajam terkait pembelajaran bahasa Arab
di taraf tingkatan SMP. SMP MTA merupakan SMP swasta yang berdiri
sejak tahun 1992. Dari awal berdirinya SMP MTA memang merupakan SMP
plus mengajarkan ilmu-ilmu agama seperti bahasa Arab yang merupakan
mata pelajaran utama yang dipelajari sehari-hari.
Pembelajaran bahasa
Arab di SMP MTA cukup mengalami perkembangan sangat pesat. Walau
dalam perjalanannya pembelajaran bahasa Arab mengalami beberapa
hambatan. Pembelajaran bahasa Arab memegang peranan sangat penting
dalam proses pembelajaran di SMP MTA, dari pihak sekolah selalu
mengajukan peningkatan pendidikan bahasa Arab agar lebih berkualitas
melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi,
pengembangan dan pengadaan materi ajar serta pelatihan bagi guru dan
tenaga kependidikan lainnya. Tapi pada kenyataannya, hal tersebut
belum cukup dalam meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Arab.
Salah satu wujud
aktualisasinya, dibentuklah badan pengajaran khusus menangani
peningkatan kualitas bahasa Arab. Badan pengajaran bahasa Arab ini
dinamakan Qismu Ta’lim Lughoh, yang terdiri dari dua
bagian. Bagian pertama bergerak di lingkup sekolah beserta
bentuk-bentuk pengajarannya.
Bagian kedua
bergerak di lingkup asrama, yang mengontrol penggunaan bahasa Arab
dalam percakapan sehari-hari. Tujuan Qismu Ta’lim Lughoh
ini untuk meningkatkan kualitas bahasa Arab. Dalam hal ini peran
serta santri dan guru Pembina sangat dibutuhkan, bukan hanya sekedar
memberikan bantuan berwujud material saja, namun juga diperlukan
bantuan yang berupa pemikiran, ide dan gagasan-gagasan inovatif
dalam peningkatan bahasa Arab.
Beberapa alasan
penulis mengamati perkembangan bahasa Arab di SMP MTA di atas adalah
:
1.
Adanya
penurunan kualitas di SMP MTA dari tahun ke tahun.
2.
Qismu
Ta’lim Lughoh, merupakan
organisasi yang dalam lingkup geraknya sangat mempengaruhi
perkembangan bahasa Arab di SMP MTA.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, maka permasalahan mendasar yang hendak dibahas
adalah :
a.
Bagaimana
kondisi awal pengenalan bahasa Arab di SMP MTA?
b.
Bagaimana
permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Arab ?
c.
Bagaimana
peran guru dan pembina asrama sebagai orang terdekat dalam
berkomunikasi?
d.
Bagaimana
cara peningkatan mutu pembelajaran bahasa Arab di SMP MTA?
1.3
Tujuan
Tujuan yang hendak
dicapai melalui penelitan pembelajaran bahasa Arab di SMP MTA yaitu:
a.
Mengetahui
kondisi awal pembelajaran bahasa Arab di SMP MTA Gemolong.
b.
Mengetahui
permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Arab di SMP
MTA.
c.
Dapat
mengetahui peran guru serta pembina asrama dalam pembelajaran bahasa
Arab.
d.
Dapat
mengetahui penyelesaian permasalahan permasalahan dalam pembelajaran
bahasa Arab.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Kondisi awal pembelajaran bahasa Arab di SMP MTA
SMP MTA yang
terletak di Gemolong, Sragen, Jawa Tengah ini berdiri sejak tahun
1992. Lembaga pendidikan yang berada di bawah yayasan Majlis Tafsir
Alqur’an ini didirikan dengan menerapkan system one days school.
Selain mata pelajaran yang diajarkan dari pagi sampai sore hari,
para murid dari SMP MTA dianjurkan untuk tinggal di asrama. Dengan
program asrama ini sangat memberi pengaruh dalam peningkatan
kualitas mutu bahasa Arab yang diajarkan di sekolah. Aplikasi dari
pembelajaran bahasa Arab di sekolah adalah di asrama yaitu dengan
mempraktekan dalam berbahasa sehari –hari. Pada dasarnya belajar
bahasa kuncinya terletak pada praktek pengucapan.
Pada awal
berdirinya para pembina asrama yang memiliki kemampuan berbahasa
arab mulai mengajarkan bahasa Arab dengan beberapa progam pengenalan
bahasa arab. Adapun progam pengenalan bahasa Arab yang diterapkan
yaitu:
1.
Muhadatsah
Shobahiyah.
Progam muhadatsah
shobahiyah ini merupakan kegiatan pengenalan kosa kata bahasa
Arab dilaksanakan setiap hari setelah sholat subuh di lingkungan
terbuka, bukan di dalam ruangan. Para Pembina memberikan kosa kata
bahasa Arab yang baru kemudian memberikan contoh dalam pembuatan
kalimat dari setiap kosa kata yang diberikan. Sehingga masing-masing
dari anak mampu mengetahui arti dari setiap kata serta
penggunaannya.Tiga kosa kata dalam setiap hari cukup membuat
bertambahnya perbendaharaan kosa kata pada anak. Kemudian pada
setiap akhir semester diadakan ujian mengenai kosa kata yang telah
diajarkan. Sehingga dengan kegiatan ini anak-anak mempraktekan dalam
percakapan sehari-hari.
2.
Muhadhoroh
.
Muhadhoroh
yaitu
kegiatan pidato bahasa asing, diantaranya yaitu bahasa Arab.
Anak-anak secara bergiliran sesuai jadwal yang telah diatur oleh
pembina asrama mengikuti latihan pidato yang dilaksanakan satu pekan
tiga kali di ruang kelas. Sehingga setiap anak memiliki bekal
kemampuan pidato berbahasa Arab yang meningkatkan kemampuan
berbahasa Arab juga. Kemudian pada setiap akhir semester diadakan
perlombaan pidato bahasa dari setiap kelompok muhadhoroh.
3.
Islahul
Lughoh.
Merupakan suatu
progam peningkatan bahasa dalam bentuk pemberian contoh
lafadz-lafadz bahasa Arab sehari-hari yang salah, kemudian
pembenaran dalam konteks bahasa arab percakapan yang benar.
Harapannya dengan progam islahul lughoh ini dapat meningkatkan mutu
kualitas penggunaan bahasa Arab di pondok.
4.
Tasji’ul
Lughoh.
Yaitu progam
peningkaatan bahasa Arab dalam bentuk pemberian tasji’,
yaitu dorongan serta penyemangat dalam penggunaan bahasa Arab. Dari
beberapa progam tersebut di atas merupakan kegiatan-kegiatan yang
sangat memberi pengaruh dalam perkembangan bahasa Arab di pondok.
2.2.
Masalah yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Arab
Dalam pembelajaran
bahasa Arab walaupun telah terkonsep seluruh sistematika
pembelajarannya namun masih sering terjadi beberapa permasalahan,
diantaranya:
·
Pengrusakan
bahasa dari bahasa yang baku menjadi bahasa yang tidak teratur
susunan kaidahnya, seperti bahasa yang bercampur antara bahasa Arab
dengan bahasa Indonesia.
·
Kurangnya
guru dan pembina yang ahli dalam bidang bahasa Arab, sehingga
kemajuan perbendaharaan kosa kata yang baru hanya selingkup kalangan
anak-anak saja. Hal itu disebabkan pindahnya beberapa guru dan
pembina dari lembaga ini.
·
Adanya
penurunan minat untuk lebih mempelajari bahasa arab. Hal ini
disebabkan para siswa jenuh dengan metode yang diajarkan para guru.
2.3.
Peran para guru serta pembina asrama dalam penggunaan bahasa Arab.
Pembelajaran bahasa
Arab dalam suatu lembaga sangat ditentukan oleh kualitas guru serta
pembina asrama dalam mengajarkan bahasa Arab itu sendiri. Di SMP MTA
guru pengajar bahasa Arab terdiri dari tiga pengajar alumni Gontor.
Sedang pembina asrama terdiri dari para alumni SMA MTA, juga ada
yang dari alumni pondok Gontor.
Karena guru
berperan aktif dalam pengajaran di sekolah, sementara itu Pembina
berperan aktif dalam praktif penggunaan bahasa Arab itu sendiri
ketika di asrama. Pembina memiliki tanggung jawab penuh dalam
kegiatan kegiatan bahasa, seperti : muhadatsah shobahiyah,
muhadhoroh, islahul lughoh, serta tasji'ul lughoh.
2.4.
Penyelesaian permasalahan pembelajaran bahasa Arab
Dari beberapa
permasalahan mengenai pembelajaran bahasa Arab
di atas, penulis
dapat mengambil garis besar dalam penyelesain setiap permasalahan
pembelajaran bahasa Arab, diantaranya:
a)
Pembaharuan
dari metode lama menjadi metode baru agar minat anak-anak dalam
pembelajaran bahasa Arab lebih menarik dan diminati. Seperti
lpemberian kosa kata lewat permainan atau kartu.
b)
Adanya
pelatihan-pelatihan kreasi dan inovasi bentuk pengajaran yang
menarik anak-anak.
c)
Peningkatan
penggunaan bahasa dimulai dari para guru dan pembina. Jika para guru
dan pembina telah mempraktekan secara nyata maka anak anak akan juga
mengikuti dalam penggunaanya.
d)
Penambahan
sarana pengembangan bahasa seperti laboratorium khusus bahasa Arab
yang memfasilitasi pembelajaran bahasa Arab.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pembelajaran bahasa
Arab pada tingkat SMP merupakan Pembelajaran tingkat awal, sehingga
metode pembelajaran yang menarik serta kreatif sangat diperlukan
guna meningkatkan mutu kemampuan berbahasa. Serta setiap
permasalahan dalam pembelajaran bahasa Arab sangat dipengaruhi oleh
peran guru dan pembina asrama yang bersifat pendidik.
Sebagai wujud
aktualisasi dalam pembelajaran diperlukan pula faktor kebutuhan akan
pentingnya belajar bahasa Arab.
3.2
Saran
Pembelajaran bahasa
Arab pada saat ini memang harus menjadi perhatian khusus sehingga
dibutuhkannya keseriusan dalam pembelajaran serta semangat yang
tinggi supaya hasil yang dihasilkan yaitu kemampuan berbahasa Arab
dapat memuaskan.
Untuk itu bagi para
calon guru serta pendidik haruslah benar-benar menguasai bahan
materi yang akan diajarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar